Posted in RANDOM

Apa Arti Bahagia?

Setelah sekian lama, akhirnya saya mengisi blog ini lagi.

Pikiran saya terbang menuju pada momen ketika sebuah meeting diadakan di kantor kami. Saat itu, rapat dibawakan oleh seorang karyawan dari unit induk yang memang punya keahlian di bidang ini. Namanya Coach Reagen. Beliau bertanya pada audiens, “Apa arti bahagia menurutmu?”. Hari itu, entah apa yang menjadi pertimbangan Coach Reagen, pertanyaan itu hinggap pada saya. Jujur saja, saya tidak ingat dengan detail jawaban yang saya lontarkan kala itu, namun yang saya yakini adalah bahwa saya benar-benar tidak puas dengan apa yang telah saya cetuskan.

Pertanyaan itu terus terngiang di kepala saya, sebab bahkan saya tidak tahu apa arti bahagia dan apa yang membuat saya bahagia.

Setahun berlalu, akhirnya saya menyadari bahwa ternyata bahagia itu sederhana. Seperti kata Bapak Supardi.

Bahagia menurut saya adalah nyaman dan tenang. Dalam konteks apapun, ketika saya menjalaninya dengan nyaman dan saya tenang ketika mengarunginya, itu artinya saya bahagia. Saya bisa menyebut diri saya bahagia ketika saya akhirnya merasa nyaman dan tenang hidup bersama seseorang yang saya kasihi. Saya bisa menyebut diri saya bahagia ketika saya sudah berhasil mengamankan hal-hal terkait pondasi penting di masa depan, sehingga di masa depan nanti saya hidup dengan nyaman dan tenang tanpa ada rasa menyesal atau lelah dikejar perkara dunia.

Bahagia itu sederhana. Kepala saya dingin, hati saya hangat. Kepala saya tidak berisik dan rumah penuh dengan hingar bingar tawa setiap anggota keluarga.

Jadi, apa arti bahagia menurut kamu?

Posted in RANDOM

A (not so) Deep Thought

Belakangan ini saya mulai memahami bahwa setiap orang memiliki jalan ceritanya masing-masing. Meski dibesarkan pada waktu yang sama dan di tempat yang memiliki latar belakang yang tidak berbeda, sejarah yang menjadi pondasi hidupnya hari ini tidak sama.

Pasti ada perbedaan. Satu-dua-tiga, pasti ada yang berbeda.

Ya, setiap orang memiliki ceritanya masing-masing. Demikian hari ini ia sedang menulis cerita pada orang lain agar genap pula cerita pada dirinya.

Ada orang yang datang untuk sama-sama membentuk cerita baru.
Ada yang datang hanya untuk bercerita tentang apa yang telah terjadi pada waktu lalu.
Ada pula yang datang untuk mengira-kira masa depan, namun terhempas pula oleh janji palsu.

Ada yang datang sebagai teman bercerita.
Namun ada pula yang datang untuk mengajarkan bahwa cerita indah tak selalu tentang rasa bahagia.

Masih ada banyak jenis orang dengan berbagai ceritanya. Semua tergantung maksud di balik kedekatannya.

Sekarang saya mulai menerka-nerka, siapa masuk golongan mana.