Setelah sekian lama, akhirnya saya mengisi blog ini lagi.
Pikiran saya terbang menuju pada momen ketika sebuah meeting diadakan di kantor kami. Saat itu, rapat dibawakan oleh seorang karyawan dari unit induk yang memang punya keahlian di bidang ini. Namanya Coach Reagen. Beliau bertanya pada audiens, “Apa arti bahagia menurutmu?”. Hari itu, entah apa yang menjadi pertimbangan Coach Reagen, pertanyaan itu hinggap pada saya. Jujur saja, saya tidak ingat dengan detail jawaban yang saya lontarkan kala itu, namun yang saya yakini adalah bahwa saya benar-benar tidak puas dengan apa yang telah saya cetuskan.
Pertanyaan itu terus terngiang di kepala saya, sebab bahkan saya tidak tahu apa arti bahagia dan apa yang membuat saya bahagia.
Setahun berlalu, akhirnya saya menyadari bahwa ternyata bahagia itu sederhana. Seperti kata Bapak Supardi.
Bahagia menurut saya adalah nyaman dan tenang. Dalam konteks apapun, ketika saya menjalaninya dengan nyaman dan saya tenang ketika mengarunginya, itu artinya saya bahagia. Saya bisa menyebut diri saya bahagia ketika saya akhirnya merasa nyaman dan tenang hidup bersama seseorang yang saya kasihi. Saya bisa menyebut diri saya bahagia ketika saya sudah berhasil mengamankan hal-hal terkait pondasi penting di masa depan, sehingga di masa depan nanti saya hidup dengan nyaman dan tenang tanpa ada rasa menyesal atau lelah dikejar perkara dunia.
Bahagia itu sederhana. Kepala saya dingin, hati saya hangat. Kepala saya tidak berisik dan rumah penuh dengan hingar bingar tawa setiap anggota keluarga.
Jadi, apa arti bahagia menurut kamu?